Sabtu, 30 Mei 2015

Muhammad bin al-Hanafiyyah (Wafat 80 H)

Namanya adalah Muhammad Ibn al-Hanafiah, ia  banyak menimba ilmu dari ‘Ali bin Abi thalib.”  pada saat Telah terjadi percekcokan antara Muhammad ibn al-Hanafiyyah dan saudaranya al-Hasan ibn Ali, maka Ibn al-Hanafiah mengirim surat kepada saudaranya itu, isinya, “Sesungguhnya Allah telah memberikan kelebihan kepadamu atas diriku…Ibumu Fathimah binti Muhammad ibn Abdullah, sedangkan ibuku seorang wanita dari Bani “Haniifah.” Kakekmu dari garis ibu adalah utusan Allah dan makhluk pilihannya, sedangkan kakekku dari garis ibu adalah Ja’far ibn Qais. Apabila suratku ini sampai kepadamu, kemarilah dan berdamailah denganku, sehingga engkau memiliki keutamaan atas diriku dalam segala hal.”

Senin, 18 Mei 2015

Ali bin Al-Husein Zainal Abidin (Wafat 93 H)

Nama sebenarnya adalah Ali bin al-Husein bin Ali bin Abi Thalib, neneknya adalah Fatimah az-zahra binti Rasulillah, terkadang ia disebut dengan Nama Abu Husein atau Abu Muhammad, sedangkan nama panggilannya adalah Zainal abidin dan As-Sajad, karena kebanyakan melakukan shalat dimalam hari dan di siang hari.

Sabtu, 16 Mei 2015

Sa’id bin Jubair (Wafat 95 H)

Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Jubair al-Asadi al-Kufi, yang mempunyai julukan “Abu Abdillah”, Ia seorang ahli fiqh, pembaca al-Qur’an yang fasih dan ahli ibadah. Sufyan ats-Tsauri lebih mendahulukannya dari pada Ibrahim an-Nakha’I, ia berkata : ”Ambilah tafsir dari empat orang, yaitu dari Sa’id bin Jubair, Mujahid, Ikrimah dan adl-Dlahhak”.

Senin, 11 Mei 2015

Urwah bin Az-Zubair (Wafat 99 H)

Nama sebenarnya adalah Abu Muhammad Urwah bin Zubair bin al-Awwam al-Quraisy. Beliau adalah salah seorang tabi’in besar dan salah seorang penghapal hadits yang sangat baik.

Minggu, 10 Mei 2015

Sa’id bin Al-Musayyab (Wafat 90 H)

Nama lengkapnya Sa’id bin al-Musayyab bin Hazn al-Quraisy al-Makhzumi, ayahnya dan kakeknya adalah sahabat Nabi Shallallahu alaihi wassalam, ia dilahirkan sebelum Umar menjadi khalifah, sejak muda telah melakukan perjalanan siang dan malam untuk mendapatkan hadits Nabi.

Kamis, 07 Mei 2015

Abu Thalib bin Abdul Muthalib (Wafat 3 SH)

Nama sebenarnya adalah Abdu Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim, sedang “Abu Thalib” adalah nama Panggilan yang berasal dari putra pertamanya yaitu Thalib. Abu Thalib adalah paman dan ayah asuh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, Ia adalah ayah dari Ali bin Abi Thalib.

Selasa, 05 Mei 2015

Hamzah bin Abdul Muththalib (Wafat 3 H)

Nama sebenarnya Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim, seorang paman Nabi dan saudara sepersusuannya. Dia memeluk Islam pada tahun kedua kenabian, Ia Ikut Hijrah bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan ikut dalam perang Badar, dan meninggal pada saat perang Uhud, Rasulullah menjulukinya dengan “Asadullah” (Singa Allah) dan menamainya sebagai “Sayidus Syuhada”.

Senin, 04 Mei 2015

'Abbas bin Abdul Muththalib (Wafat 32 H)

Nama sebenarnya adalah Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim, ia adalah seorang paman Nabi Shallallahu alaihi wassalam, dengan nama panggilan Abu Fadhel, ia termasuk pemuka Quraisy baik semasa jahililliyah maupun setelah Islam, ia memeluk Islam sebelum Hijrah secara diam diam dan tetap berdiam di Makkah guna dapat mengirimkan berita tentang kaum Musryikin kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.

Minggu, 03 Mei 2015

Ummi Kultsum binti Ali bin Abu Thalib (Wafat 75H)

Namanya adalah Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan anak, memiliki kedudukan yang tinggi dan posisi yang luhur di sisi Rasulullah. Beliau juga putri khalifah Rasyidin yang keempat. Kakeknya adalah penghulu anak Adam. Ibu beliau adalah ratu wanita ahli jannah, Fathimah binti Rasulullah, sedangkan kedua saudaranya adalah pemimpin pemuda ahli jannah dan penghibur hati Rasulullah.

Sabtu, 02 Mei 2015

Ali bin Al-Husein Zainal Abidin (Wafat 93 H)

Nama sebenarnya adalah Ali bin al-Husein bin Ali bin Abi Thalib, neneknya adalah Fatimah az-zahra binti Rasulillah, terkadang ia disebut dengan Nama Abu Husein atau Abu Muhammad, sedangkan nama panggilannya adalah Zainal abidin dan As-Sajad, karena kebanyakan melakukan shalat dimalam hari dan di siang hari.


Jumat, 01 Mei 2015

Husain bin Ali bin Abu Talib (4-61 H)

Putra kedua dari perkawinan Ali bin Abu Talib dengan Fatimah. Dia tidak mau membaiat Yazid, sehingga dia terbunuh dalam perang Karbala tanggal 10 Muharam 61 H/680 M.

Rabu, 29 April 2015

Hasan bin Ali bin Abu Talib (3-50 H)

Dia adalah putra sulung Ali bin Abu Talib dengan Fatimah Postur dan paras mukanya mirip dengan Rasulullah. Dia diangkat sebagai khalifah sepeninggal ayahnya. Dia lebih mengutamakan tidak berperang, menghindari pertumpahan darah sesama muslim, untuk itu dia menyerahkan kursi ke khalifahan kepada Muawiah sampai dia meninggal dunia di Madinah.

Senin, 27 April 2015

Ibrahim bin Muhammad

Ia dilahirkan di Madinah dari budak perempuan milik Nabi yakni Mariyah Al Qibthiyyah pada bulan Jumadil Ula atau pada bulan Jumadil Akhir tahun ke 9 Hijriyyah. Dan ia meninggal dunia pada tanggal 29 Syawal di tahun ke 10 Hijriyyah, yakni pada hari terjadinya gerhana matahari di Madinah dalam usia menyusui, yakni dalam umur 16 atau 18 bulan. Lalu dikebumikan di Baqi'. Nabi pernah berkata, "Sungguh akan ada yang menyusuinya di surga untuk menyempurnakan masa susuannya."

'Abdullah bin Muhammad

Ada yang menyebutkan bahwa ia dilahirkan pada masa keislaman. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa itu sebelum masa keislaman, lalu ia meninggal dunia dalam usia yang masih kecil. Ia merupakan putra terakhir Nabi dari Khadijah.

Minggu, 26 April 2015

Fatimah Az Zahra Binti Rasulullah (Wafat 11 H)

Pemimpin wanita pada masanya ini adalah pui ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya adalah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fathimah yang mendekati tahun ke 5 sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai menengah ketika terjadi perselisiha antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka’abah diperbaharui. Dengan kecerdasan akalnya beliau mampu memecahkan persoalan yang hampir menjadikan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di Makkah.

Sabtu, 25 April 2015

Ummu Kultsum Binti Muhammad (Wafat 9 H)

Ummu Kultsum adalah adik Ruqayyah , putri Rasulullah . Ia telah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab, saudara Utbah yang telah menikahi Ruqayyah, sebelum mereka mengenal Islam. Lalu ketika Rasulullah . telah diangkat menjadi Nabi, ia dan saudara-saudaranya memeluk Islam dengan lapang dada. Dan dakwah Nabi.

Jumat, 24 April 2015

Ruqayyah Binti Rasulullah (Wafat 2 H)

Ruqayyah telah menikah dengan Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian. Sebenarnya hal itu sangat tidak disukai oleh Khadijah.. Karena ia telah mengenal perilaku ibu Utbah, yaitu Umrnu jamil binti Harb, yang terkenal berperangai buruk dan jahat. ia khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya tersebut. Dan ketika Rasulullah . telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah, orang yang paling memusuhi Rasulullah . dan Islam. Abu Lahab telah banyak menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi Nabi . dan para sahabat . Begitu pula istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah . dan memfitnahnya. Atas perilaku Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap Rasulullah ., maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, ‘Maka celakalah kedua tangan Abu lahab, (Al lahab: 1)

Kamis, 23 April 2015

Zainab binti Muhammad (Wafat 8 H)

Zainab adalah putri tertua Rasulullah .. Rasulullah . telah menikahkannya dengan sepupu beliau, yaitu Abul ‘Ash bin Rabi’ sebelum beliau diangkat menjadi Nabi, atau ketika Islam belum tersebar di tengah-tengah mereka. lbu Abul ‘Ash adalah Halah binti Khuwaylid, bibi Zainab dari pihak ibu. Dari pernikahannya dengan Abul ‘Ash mereka mempunyai dua orang anak: Ali dan Umamah. Ali meninggal ketika masih kanak-kanak dan Umamah tumbuh dewasa dan kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib. setelah wafatnya Fatimah.


Rabu, 22 April 2015

Al-Qosim bin Muhammad

Ia merupakan putra pertama Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم dan beliau dijuluki dengan Abul Qosim, ia hidup hingga mampu berjalan kemudian meninggal dunia dalam usia 2 tahun.
Tidak boleh orang berkunyah ‘Abul Qosim’ berdasarkan Hadits Rasulullah shollahu’alaihiwasallam, “Hendaklah kalian bernama dengan nama-namaku tetapi jangan berkunyah dengan kunyahku (Abul Qosim).” (HR. Bukhori no. 3537 dll).

Ibnul Qoyyim mengatakan, “Pendapat yang benar bernama dengan nama Nabi itu diperbolehkan. Sedangkan berkunyah dengan kunyah Nabi itu terlarang. Berkunyah dengan kunyah Nabi saat beliau masih hidup itu terlarang lagi. Terkumpulnya nama dan kunyah Nabi pada diri seseorang juga terlarang.” (Zaadul Ma’ad, 2/317, Muassasah Ar-Risalah).

Beliau juga mengatakan, “Kunyah adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap orang yang diberi kunyah… diantara petunjuk Nabi adalah memberi kepada orang yang sudah punya ataupun yang tidak punya anak. Tidak terdapat Hadits yang melarang berkunyah dengan nama tertentu, kecuali berkunyah dengan nama Abul Qasim.” (Zaadul Maad, 2/314).

Imam Ibnu Muflih berkata, “Diperbolehkan berkunyah meskipun belum memiliki anak.” (Al-Adab Asy-Syar’iyyah karya Ibnu Muflih 3/152, Muassasah Ar-Risalah).

Selasa, 21 April 2015

Zainab binti Jahsy (Wafat 20 H)

Pernikahan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dengan Zainab binti Jahsy didasarkan pada perintah Allah sebagai jawaban terhadap tradisi jahiliah. Zainab binti Jahsy adalah istri Rasulullah yang berasal dan kalangan kerabat sendiri. Zainab adalah anak perempuan dan bibi Rasulullah, Umaimah binti Abdul Muththalib. Beliau sangat mencintai Zainab.

Minggu, 19 April 2015

Ummu Salamah (Wafat 59 H)

Ummu Salamah adalah seorang Ummul-Mukminin yang berkepribadian kuat, cantik, dan menawan, serta memiliki semangat jihad dan kesabaran dalam menghadapi cobaan, lebih-lebih setelah berpisah dengan suami dan anak-anaknya. Berkat kematangan berpikir dan ketepatan dalam mengambil keputusan, dia mendaparkan kedudukan mulia di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam.. Di dalam sirah Ummahatul Mukminin dijelaskan tentang banyaknya sikap mulia dan peristiwa penting darinya yang dapat diteladani kaum muslimin, baik sikapnya sebagai istri yang selalu menjaga kehormatan keluarga maupun sebagai pejuang di jalan Allah

Sabtu, 18 April 2015

Ummu Habibah binti Abu Sufyan (Wafat 44 H)

Dalam perjalanan hidupnya, Ummu Habibah banyak mengalami penderitaan dan cobaan yang berat. Setelah memeluk Islam, dia bersama suaminya hijrah ke Habasyah. Di sana, ternyata suaminya murtad dari agama Islam dan beralih memeluk Nasrani. Suaminya kecanduan minuman keras, dan meninggal tidak dalam agama Islam. Dalam kesunyian hidupnya, Ummu Habibah selalu diliputi kesedihan dan kebimbangan karena dia tidak dapat berkumpul dengan keluarganya sendiri di Mekah maupun keluarga suaminya karena mereka sudah menjauhkannya. Apakah dia harus tinggal dan hidup di negeri asing sampai wafat?

Jumat, 17 April 2015

Sofiah binti Huyai bin Akhtab (Wafat 50 H)

Nama dan Nasabnya

Nama lengkapnya adalah Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab bin Sa’yah bin Amir bin Ubaid bin Kaab bin al-Khazraj bin Habib bin Nadhir bin al-Kham bin Yakhurn dari keturunan Harun bin Imran. Ibunya bernama Barrah binti Samaual darin Bani Quraizhah. Shafiyyah dilahirkan sebelas tahun sebelum hijrah, atau dua tahun setelah masa kenabian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam.. Ayahnya adalah seorang pemimpin Bani Nadhir.


Kamis, 16 April 2015

Saudah binti Zam`ah (Wafat 54 H)

Walaupun Saudah binti Zum’ah tidak terlalu populer dibandingkan dengan istri Rasulullah lainnya, dia tetap termasuk wanita yang memiliki martabat yang mulia dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah dan Rasul-Nya. Dia telah ikut berjihad di jalan Allah dan termasuk wanita yang pertama kali hijrah ke Madinah. Perjalanan hidupnya penuh dengan teladan yang baik, terutama bagi wanita-wanita sesudahnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalm. menikahinya bukan semata-mata karena harta dan kecantikannya, karena memang dia tidak tergolong wanita cantik dan kaya. Yang dilihat Rasulullab adalah semangat jihadnya di jalan Allah, kecerdasan otaknya, perjalanan hidupnya yang senantiasa baik, keimanan, serta keikhlasannya kepada Allah dan Rasul-Nya.

Rabu, 15 April 2015

Mariyah al-Qibtiyah (Wafat 16 H)

Seorang wanita asal Mesir yang dihadiahkan oleh Muqauqis, penguasa Mesir kepada Rasulullah tahun 7 H. Setelah dimerdekakan lalu dinikahi oleh Rasulullah dan mendapat seorang putra bernama Ibrahim. Sepeninggal Rasulullah dia dibiayai oleh Abu Bakar kemudian Umar dan meninggal pada masa kekhalifahan Umar.

Selasa, 14 April 2015

Juwairiah binti Harits bin Abu Dhirar (Wafat 56 H)

Telah kita ketahui bahwa setiap istri Nabi . itu memiliki suatu kelebihan. Demikian juga halnya dengan Juwairiyah yang telah membawa berkah besar bagi kaumnya, Banil-Musthaliq. Bagaimana tidak, setelah dia memeluk Islam, Banil-Musthaliq mengikrarkan diri menjadi pengikut Nabi . Hal ini pernah diungkapkan Aisyah, “Aku tidak mengetahui jika ada seorang wanita yang lebih banyak berkahnya terhadap kaumnya daripada Juwairiyah.”

Senin, 13 April 2015

Hafshah Binti Umar (Wafat 45 H)

Hafshah binti Umar bin Khaththab adalah putri seorang laki-laki yang terbaik dan mengetahui hak-hak Allah dan kaum muslimin. Umar bin Khaththab adalah seorang penguasa yang adil dan memiliki hati yang sangat khusyuk. Pernikahan Rasulullah . dengan Hafshah merupakan bukti cinta kasih beliau kepada mukminah yang telah menjanda setelah ditinggalkan suaminya, Khunais bin Hudzafah as-Sahami, yang berjihad di jalan Allah, pernah berhijrah ke Habasyah, kemudian ke Madinah, dan gugur dalam Perang Badar. Setelah suami anaknya meninggal, dengan perasaan sedih, Urnar menghadap Rasulullah untuk mengabarkan nasib anaknya yang menjanda. Ketika itu Hafshah berusia delapan belas tahun. Mendengar penuturan Umar, Rasulullah memberinya kabar gembira dengan mengatakan bahwa beliau bersedia menikahi Hafshah.

Maimunah Binti Harits al-Hilaliyah (Wafat 50 H)

Maimunah binti al-Harits al-Hilaliyah adalah istri Nabi yang sangat mencintai beliau dengan tulus selama mengarungi bahtera numah tangga bersama. Dialah satu-satunya wanita yang dengan ikhlas menyerahkan dirnya kepada kepada Rasulullah ketika keluarganya hidup dalam kebiasaan jahiliah. Allah telah menurunkan ayat yang berhubungan dengan dirinya :
“.. dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukminin…” (QS. Al-Ahzab:50)

Minggu, 12 April 2015

‘Aisyah Binti Abu Bakar (Wafat 57 H)

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan Aisyah  yang telah banyak dikenal. Aisyah laksana lautan luas dalam kedalaman ilmu dan takwa. Di kalangan wanita, dialah sosok yang banyak menghafal hadits-hadits Nabi, dan di antara istri-istri Nabi, dia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki istri Nabi yang lain. Ayahnya adalah sahabat dekat Rasulullah yang menemani beliau hijrah. Berbeda dengan istri Nabi yang lain, kedua orang tua Aisyah melakukan hijrah bersama Rasulullah.

Zainab binti Khuzaimah (Wafat 1 H)

Nama lengkap Zainab adalah Zainab binti Khuzaimah bin Haris bin Abdillah bin Amru bin Abdi Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’shaah al-Hilaliyah. Ibunya bemama Hindun binti Auf bin Harits bin Hamathah.

Khadijah bintu Khuwailid (Wafat 3 H)

Khadijah binti Khuwaild adalah sebaik-baik wanita ahli surga. Ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Sebaik-baik wanita ahli surga adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid.” Khadijah adalah wanita pertama yang hatinya tersirami keimanan dan dikhususkan Allah untuk memberikan keturunan bagi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., menjadi wanita pertama yang menjadi Ummahatul Mukminin, serta turut merasakan berbagai kesusahan pada fase awal jihad pcnyebaran agarna Allah kepada seluruh umat manusia.

5 Shahabat perempuan Lain (Edisi 4)

Ummu Athiyah Al-Anshariah (Nasibah binti Harits) (wafat 8 H)
Sahabat wanita terkemuka ini, sempat berbaiat kepada Rasulullah, meriwayatkan hadis-hadis dari beliau dan mengikuti beliau berperang sebanyak tujuh kali peperangan. Dia bertugas membuat makanan untuk pejuang muslimin, mengobati tentara yang terluka dan merawat yang sakit.

5 Shahabat perempuan Lain (Edisi 3)

Rabayi` binti Mi`waz bin Harits Al-Anshariah (wafat 45 H)
Sahabat wanita yang terkemuka ini sempat membaiat Rasulullah  pada waktu Baiat Ridwan dan turut dalam berbagai pertempuran bersama Rasulullah . Dia bertugas mensuplai minuman kepada para pejuang dan merawat serta mengobati mereka serta mentransportasikan pahlawan yang gugur dan yang luka-luka ke Madinah.

5 Shahabat perempuan Lain (Edisi 2)

Khaulah binti Azwar Al-Asadi (wafat 35 H)
Penyair wanita yang termasuk pemberani ini mirip dengan Khalid bin Walid dalam aktifitas kemiliterannya. Dia mempunyai kumpulan cerita tentang penaklukan negeri-negeri Syam. Syair-syairnya dianggap sebagai syair yang melukiskan kemuliaan dan kemegahan.

5 Shahabat perempuan Lain (Edisi 1)

Arwa binti Abdul Muthalib (wafat 15 H)
Bibi Rasulullah ini, termasuk wanita yang terpandang pada masa Jahiliah dan masa Islam. Beliau memiliki ide-ide yang jernih dan profesional melantunkan syair.


Shahabat Ummu Sulaim binti Malhan

Nama lengkapnya adalah Rumaisha’ Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Naja al-Anshaiyah al-Khazrajiyah.

Shahabat Ummu Ruman

Dia beriman, berbaiat dan berhijrah. Dia berikan kebaikan untuk Allah dan Rasul-Nya dalam keislamannya, hingga dia beroleh janji, “Barangsiapa yang ingin melihat seorang bidadari, maka lihatlah wanita ini.”

Shahabat Ummu Waraqah binti Naufal

Namanya adalah Ummu Waraqah binti Abdullah atau dikenal dengan Ummu Waraqah binti Naufal, ia putri dari Abdullah bin al- Haris bin Uwaimar bin Naufal al-Anshariyah, dinisbahkan kepada kakeknya.

Shahabat Ummu Ma’bad

Perjalanan hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disertai sahabat beliau, Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berlangsung diam-diam, menghindari kejaran Quraisy. Perjalanan yang tak ringan. Di tengah payahnya perjalanan Makkah-Madinah, mereka singgah di sebuah tenda, tempat tinggal sepasang suami istri yang selalu memberikan jamuan kepada orang-orang yang singgah di sana. Peristiwa yang menakjubkan pun terjadi dalam kehidupan seorang wanita bernama Ummu Ma’bad.

Shahabat Ummu Umarah (Nusaibah binti Kaab)

Nama lengkapnya adalah Nusaibah binti Ka’ab bin Amru bin Auf bin Mabdzul al-Anshaiyah. Ia adalah seorang wanita dari Bani Mazin an-Najar.

Shahabat Ummu Hakim binti al-Harits

Nama lengkapnya adalah Ummu Hakim binti al-Harits bin Hisyam bin Mughirah al-Makhzumiyah. Beliau adalah putri dari saudaranya Abu Jahal Amru bin Hisyam yang menjadi musuh Allah dan Rasul-Nya. Adapun ibu beliau bernama Fathimah binti al-Walid.

Shahabat Ummu Haram (Malikah binti Milhan bin Khalid Al-Anshariah)

Nama lengkapnya adalahUmmu Haram binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghannam bin Adi bin Nazar al-Anshariyah an-Najjariyyah al-Madaniyyah. Ia seorang  sahabat wanita yang selalu ikut berangkat bersama pejuang muslim dan sempat mengikuti beberapa kali pertempuran. Beliau sempat ikut dalam penaklukan Siprus bersama suaminya tetapi ia terjatuh dari tunggangannya sehingga dia mati syahid di tempat itu.

Shahabat Ummu Syuraik al-Qurasyiah

Namanya adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Beliau seorang wanita dari Quraisy, wanita dari Bani Amir bin Lu’ai dan ia pernah menjadi istri Abu al-Akr ad-Dausi.

Shahabat Ummu Hani’ bintu Abi Thalib Al-Hasyimiyyah

Dia bernama Fakhitah, seorang wanita dari kalangan bangsawan Quraisy. Putri paman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Thalib Abdu Manaf bin Abdil Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay. Ibunya bernama Fathimah bintu Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf. Dia saudari sekandung ‘Ali, ‘Aqil dan Ja’far, putra-putra Abu Thalib.

Shahabat Ummu Fadhl (Lubabah binti al-Haris)

Nama lengkapnya adalah Lubabah binti al-Haris bin Huzn bin Bajir bin Hilaliyah. Beliau adalah Lubabah al-Kubra, dikenal dengan kuniyahnya yakni Ummu Fadhl. Ummu Fadhl adalah salah satu dari empat wanita yang dinyatakan keimanannya oleh Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam. Keempat wanita tersebut adalah Maimunah, Ummu Fadhl, Asma’ dan Salma.

Shahabat Ummu Aiman (Barkah bintu Tsa’labah bin ‘Amr)

Perjalanannya dalam mengiringi kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tak dapat diabaikan. Kemuliaan yang disandangnya di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tak layak dilupakan. Hingga manusia paling mulia itu pun berkata tentangnya, dialah ibu setelah ibuku….

Shahabat Ummu Athiyyah Al-Anshariyah

Bak taburan mutiara, riwayat-riwayat hadits menghiasi kehidupannya. Barangkali, seseorang yang membuka halaman demi halaman kitab-kitab hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menemukan nama seorang wanita yang mulia, Ummu ‘Athiyyah Al-Anshariyyah.

Shahabat Umamah Bintu Abil ‘Ash

Bagaimana takkan bahagia merasakan kasih sayang seorang yang begitu mulia, menjadi panutan seluruh manusia. Kisah buaian sang kakek dalam shalat menyisakan faedah besar bagi kaum muslimin di seluruh dunia.

Shahabat Sumayyah binti Khayyath

Namanya adalah Sumayyah binti Khayyat, hamba sahaya dari Abu Hudzaifah bin Mughirah. Beliau dinikahi oleh Yasir, seorang pendatang yang kemudian menetap di Mekah. Karenanya, tidak ada kabilah yang dapat membelanya, menolongnya, dan mencegah kezaliman atas dirinya. Sebab, dia hidup sebatang kara, sehingga posisinya sulit di bawah naungan aturan yang berlaku pada masa jahiliyah.

Shahabat Shafiyah Binti Abdul Muththalibs

Nama lengkapnya adalah Shafiyyah binti Abdul Muththalib bin Hisyam bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab al-Qurasyiyah al-Hasyimiyah. Beliau adalah bibi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, saudari dari singa Allah Hamzah bin Abdul Muththalib. Beliau juga seorang ibu dari sahabat agung, yaitu Zubair bin Awwam.

Shahabat Raihanah binti Zaid Bin Amru

Para perawi hadits berselisih pendapat tentang kehidupan Raihanah. Selain itu, tidak banyak riwayat yang menjelaskan istri Rasulullah yang satu ini. Permasalahan berpusat pada data apakah Rasulullah membebaskannya kemudian menikahinya atau beliau hanya menjadikannya sebagai budak? Sebagian riwayat mengatakan bahwa Raihanah termasuk salah seorang istri beliau, namun riwayat lain mengatakan bahwa dia bukan istri beliau.

Shahabat Rubai binti Ma’udz

Nama sebenarnya adalah Ruba’i bi Ma’udz bin al-Haris bin Fifa’ah bin al-Haris bin Sawad bin Malik bin Ghanam bin Malik al-Anshariyah an-Najariyah. Ibu beliau Ummu Yazid binti Qais bin Za’wa’ bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin an-Najar.

Shahabat Khaulah binti Tsa’labah

Nama lengkapnya adalah Khaulah binti tsa’labah bin Ashram bin Farah bin Tsa’labah Ghanam bin ‘Auf. Beliau tumbuh sebagai wanita yang fasih dan pandai. Beliau dinikahi oleh Aus bin Shamit bin Qais, saudara dari Ubadah bin Shamit Radhiallahu ‘anhu, yang senantiasa menyertai perang Badar dan perang Uhud dan mengikuti seluruh peperangan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Dengan Aus inilah Khaulah melahirkan anak laki-laki yang bernama Rabi’.

Shahabat Khansa binti Amru

Nama lengkapnya adalah Tamadhar binti Amru bin al-Haris bin asy-Syarid, seorang wanita penyair yang tersohor. Beberapa syair terlantun dari lisan beliau di saat kematian saudaranya Shakhr di masa jahiliyah, maka beliau meratap dengan ratapan yang menyedihkan, yang akhirnya syair tersebut menjadi syair yang paling terkenal dalam hal syair duka cita. Di antara syair yang bagus yang beliau ciptakan adalah sebagai berrikut.

Shahabat Hindun binti ‘Uthbah

Nama lengkapnya adalah Hindun binti ‘Uthbah bin Robi’ah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al-Umawiyah al-Qurasyiyah . Ibunya bernama Shafiyyah binti Umayyah bin Haritsah bin al-Auqashi bin Murah bin Hilal bin Falih bin Dzikwan bin Tsa’labah bin Bahtah bin Salim.

Shahabat Hamnah bintu Jahsyi

Wanita mana yang tidak sedih kehilangan suami tercinta. Demikianlah yang dialami Hamnah bintu Jahsy radhiyallahu ‘anha. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kematian saudaranya, Abdullah bin Jahsy radhiyallahu ‘anhu di perang Uhud, Hamnah bisa bersikap tegar. Begitupun dengan berita kematian pamannya, Hamzah bin Abdul Mutht thalib radhiyallahu ‘anhu. Namun ketika sampai kabar kematiaan suaminya, ia pun tak kuasa menahan kesedihannya yang begitu mendalam. Sebagaimana para shahabat, ketegarannya menjalani ujian-ujian Allah telah mengantarkannya pada kemulian hidup di dunia dan di akhirat.

Shahabat Barirah Maulah ‘Aisyah

Barirah, dia seorang sahaya (budak) milik salah seorang dari Bani Hilal. Suaminya seorang budak berkulit hitam milik Bani Al-Mughirah, bernama Mughits. Barirah radhiallahu ‘anha menginginkan kemerdekaan dirinya. Dia pun mengikat perjanjian dengan tuannya untuk membayar sembilan uqiyah sebagai harga dirinya. Dalam setahun, dia membayar satu uqiyah.

Shahabat Asy-Syifa’ binti al-Harits

Nama lengkapnya adalah asy-Syifa’ binti Abdullah bin Abdi Syams bin Khalaf bin Sadad bin Abdullah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab al-Qurasyiyyah al-Adawiyah.

Shahabat Asma` Binti ‘Umais

Nama lengkapnya adalah Asma’ binti Ma`d bin Tamim bin Al-Haris bin Ka`ab Bin Malik bin Quhafah, dipanggil dengan nama Ummu Ubdillah. Beliau adalah termasuk salah satu di antara empat akhwat mukminah yang telah mendapat pengesahan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dengan sabdanya: “Ada empat akhwat mukminat yaitu Maimunah, Ummu Fadl, Salma dan Asma” .

Shahabat Asma Binti Yazid Al-Anshariah (Wafat 30 H)

Nama lengkapnya  adalah Asma’ binti Yazid bin Sakan bin Rafi’ bin Imri’il Qais bin Abdul Asyhal bin Haris al-Anshariyyah, al-Ausiyyah al-Asyhaliyah.
Beliau adalah seorang ahli hadis yang mulia, seorang mujahidah yang agung, memiliki kecerdasan, dien yang bagus, dan ahli argumen, sehingga beliau dijuluki sebagai “juru bicara wanita”.

Shahabat Asma binti Abu Bakar (Wafat 73 H)

Seorang sahabat wanita yang terkemuka dan termasuk orang yang memeluk Islam dari sejak dini. Dalam peristiwa hijrah beliau menahankan berbagai penderitaan dengan penuh kesabaran. Dia dijuluki dengan julukan “Dzaatin Nithaqain” (Wanita yang memiliki dua sabuk). Dia sempat ikut Perang Yarmuk dan mendapat cobaan.

5 Shahabat Lain (Edisi 26)

Zaid bin Khattab (wafat 11 H)
Zaid bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza adalah saudara sebapak Umar bin Khattab. Beliau ini termasuk peserta emigran pertama-tama yang berkesempatan mengikuti semua peperangan mulai dari perang Badar. Beliau ikut dalam perang penumpasan kaum Murtad di Yamamah dan meninggal dalam perang tersebut.

5 Shahabat Lain (Edisi 25)

Wahsyi bin Harb (wafat 25 H)
Sahabat ini termasuk pahlawan dari kelompok budak Mekah di zaman Jahiliah. Beliau inilah pembunuh Hamzah dalam perang Uhud, setelah itu beliau memeluk Islam. Beliau sempat mengikuti perang penumpasan kaum murtad dan berhasil membunuh Musailamah. Beliau juga ikut dalam perang Yarmuk, kemudian dia berdomisili dan meninggal dunia di Homs.

5 Shahabat Lain (Edisi 24)

Uqbah bin Amir Al Juhani (wafat 59 H)
Sahabat ini meriwayatkan banyak hadis langsung dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, sebaliknya banyak pula sahabat dan tabiin yang meriwayatkan hadis Nabi dari beliau. Beliau ini adalah seorang pandai Al Qur`an, pakar Faraidl dan ilmu Fikih disamping sebagai puitis juga sebagai penulis kawakan. Beliau ini termasuk hafiz Al Qur`an, sempat mengikuti perang penaklukan kota Damaskus dan perang Shiffin dan akhirnya meninggal di masa pemerintahan Muawiah.

5 Shahabat Lain (Edisi 23)

Tsabit bin Dlahhak (wafat 64 H)
Nama lengkapnya adalah Tsabit bin Dlahhak bin Khalifah Asyhali Al-Ausi Al-Madani, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Zaid. Beliau ikut dalam peristiwa Baiat Ridwan, dia dibonceng oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. pada Perang Khandaq. Beliau meriwayatkan 14 hadis.

5 Shahabat Lain (Edisi 22)

Suhail bin Amr (wafat 15 H)
Nama lengkapnya adalah Suhail bin Amr bin Abdu Syams Al Amiri, ia ini adalah pimpinan delegasi Quraisy dalam perjanjian Hudaibiah. Kaum Muslimin berhasil menawannya dalam perang Badar, namun dia dibebaskan setelah membayar tebusan dirinya. Beliau tetap dalam agama aslinya sampai penaklukan kota Mekah. Pada saat itulah beliau masuk Islam, seterusnya berangkat dan berdomisili di Madinah. Beliau sempat mengikuti perang penaklukan negeri Syam (Suriah dan sekitarnya) dan perang Yarmuk dan meninggal dalam perang terakhir ini.

5 Shahabat Lain (Edisi 21)

Salman Al Farisi (wafat 35 H)
Sahabat yang dulunya penganut agama Majusi dari Persia ini berangkat meninggalkan kampung halamannya dengan suatu tujuan mencari agama yang benar. Pertama sekali dia menganut agama Kristen, dia ditawan dan dijual dan berpindah-pindah tangan, terakhir sampai ke Madinah lalu dibeli dan dimerdekakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau inilah yang mempunyai ide penggalian paret dalam perang Khandak. Beliau mengikuti semua peperangan termasuk penaklukan Irak, kemudian dia diangkat sebagai pemerintah di Madain. Dia berdomisili dan meninggal di pos terakhirnya ini.

5 Shahabat Lain (Edisi 20)

Saib bin Yazid (wafat 91 H)
Nama lengkapnya adalah Saib bin Yazid bin Said bin Tsumamah bin Aswad Al-Kindi, seorang sahabat yang dalam usia 7 tahun, dibawa kedua orang tuanya melaksanakan haji wada bersama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau wafat di Kota Madinah.

5 Shahabat Lain (Edisi 19)

Saad bin Muaz (wafat 5 H)
Saad bin Muaz bin Nukman asal Madinah, suku Aus ini adalah seorang sahabat yang mempunyai jiwa patriot. Beliau adalah bangShallallahu ‘alaihi wassalaman suku Aus yang masuk Islam antara baiat Akabah I dan baiat Akabah II. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah mengaplikasikan pendapatnya sekitar pembangkangan dan pembatalan perjanjian yang ditanda tangani Nabi dengan bani Quraizah yaitu membunuh kaum lelaki dan memperbudak kaum wanita dan anak-anak mereka. Beliau mati syahid dalam perang Khandak.

5 Shahabat Lain (Edisi 18)

Qais bin Saad (wafat 60 H)
Nama lengkapnya adalah Qais bin Saad bin Ubadah bin Dulaim Al-Anshari Al-Khajraji, seorang sahabat yang menjabat kepala polisi pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Oleh Khalifah Ali bin Abu Thalib beliau diangkat menjadi gubernur Mesir tahun 36 H. Beliau wafat di Kota Madinah.

5 Shahabat Lain (Edisi 17)

Musayab bin Hazen
Nama lengkapnya adalah Musayab bin Hazen bin Abu Wahab bin Amru Al-Makhzumi Al-Qurasyi, seorang sahabat yang ikut dalam peristiwa Baiat Ridwan bersama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau adalah ayah dari Said bin Musayab, seorang ahli fikih.

5 Shahabat Lain (Edisi 16)

Muawiah bi Abu Sofyan (20 SH-60 H)
Muawiah bi Abu Sofyan bin Harb bin Umaiah Al Qurasyi Al Umawi adalah pendiri Daulat Umaiah di Suriah. Beliau lahir di Mekah dan sempat memusuhi Islam dan akhirnya memeluk Islam ketika penaklukan kota Mekah (8 H). Beliau sempat belajar tulis baca dan matematika, sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengangkatnya menjadi juru tulisnya. Beliau bertugas di Suriah di masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Usmanbin Affan. Beliau menentanag Ali dan berkonfrontasi dengan Ali dalam perang Shiffin (37 H/657 M) yang berakhir dengan sebuah arbitrase. Beliau dinobatkan menjadi khalifah (40-60 H/661-680 M) di mana ibukota pemerintahan dia pindahkan ke Damaskus. Beliau termasuk tokoh penakluk ternama dalam sejarah Islam, di mana penaklukannya sampai ke daerah di Lautan Atlantik.

5 Shahabat Lain (Edisi 15)

Ma`qil bin Yasar
Nama lengkapnya adalah Ma`qil bin Yasar bin Abdullah Al- Mazni, seorang perawi hadis yang dijuluki dengan Abu Ali. Beliau berdomisili di Kota Basrah, wafat pada masa Khalifah Muawiah ketika Abdullah bin Ziyad menjabat gubernur di sana. Imam Hasan Basri banyak meriwayatkan hadis beliau tentang nikah dan tafsir surat Al-Baqarah.

5 Shahabat Lain (Edisi 14)

Kaab bin Zuhair (wafat 26 H)
Putra puitis Zuhair bin Abi Salma ini adalah seorang puitis yang hidup dalam dua zaman (jahiliah dan Islam). Beliau sempat mencaci Islam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam serta kaum wanita Islam sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam menghalalkan darahnya, namun dia cepat-cepat minta maaf kepada Rasulullah dan menyampaikan kasidah penyesalannya di hadapan Nabi. Nabi memaafkannya dan memberikan hadiah baju kepada beliau.

5 Shahabat Lain (Edisi 13)

Jabir bin Samurah (wafat 74 H)
Nama lengkapnya ialah Jabir bin Samurah bin Janadah As-Sawai Al-Madani, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Abdullah. Ibunya bernama Khalidah binti Abu Waqqas, saudara kandung Saad dan Utbah. Beliau wafat pada masa khilafah Abdul Malik bin Marwan.

5 Shahabat Lain (Edisi 12)

Huzaifah bin Yamman (wafat 36 H)
Sahabat tokoh penaklukan ini banyak memegang rahasia-rahasia Nabi. Khalifah Umar bin Khattab ra. mengangkatnya menjadi pemerinah di Madain. Pada tahun 642 M, dia berhasil mengalahkan pasukan Persia dalam perang Nahawand, kemudian dia mengikuti perang penaklukan Jazirah Arab dan akhirnya meninggal di kota Madain.

5 Shahabat Lain (Edisi 11)

Dahiah Al Kalabi (wafat 45 H)
Sahabat ini menjadi tumpuan perumpamaan karena kegantengannya, sampai-sampai malaikat Jibril as pernah turun membawa wahyu kepada Rasulullah dengan gambaran fostur tubuhnya. Perang yang pertama diikutinya adalah perang Khandak, konon kabarnya beliau juga mengikuti perang Uhud, namun tidak sempat mengikuti perang Badar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah mengutusnya menjadi delegasi kepada Kaisar Hiraklius di Roma. Beliau ini hidup sampai masa pemerintahan Muawiah.

5 Shahabat Lain (Edisi 10)

Anas bin Malik bin Nadar (wafat 93 H)
Sahabat asal Ansar, suku Khajraj ini adalah pembantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam yang sempat mengikuti berbagai penaklukan. Beliau termasuk rawi yang banyak meriwayatkan hadis. Dia berdomisili dan meninggal di kota Basrah.

5 Shahabat Lain (Edisi 9)

Amir bin Rabiah (wafat 35 H)
Amir bin Rabiah termasuk orang yang memeluk Islam dari sejak dini dan berkesempatan mengikuti emigrasi ke Abessinia dan hijrah ke Madinah. Beliau sempat mengikuti perang Badar dan berbagai perang berikutnya. Khalifah Usman bin Affan mengangkatnya sebagai pemerintah di Madinah sewaktu khalifah menunaikan ibadah haji. Beliau meninggal beberapa hari setelah Usman meninggal dunia.

5 Shahabat Lain (Edisi 8)

Ahnaf bin Qais (wafat 67 H)
Nama lengkapnya adalah Ahnaf bin Qais bin Hashin Mari El Munqari At Tamimi. Pimpinan Bani Tamim ini termasuk kelompok cerdik pandai dan orator. Beliau ikut dalam perang melawan Khurasan di bawah komando Abu Musa Asy`ari. Dalam perang Jamal beliau ini sempat keluar barisan karena menghindari terjadinya fitnah, namun dalam perang Shiffin beliau termasuk dalam barisan Ali bin Abi Thalib. Ketikapemilihan Abu Musa Asy`ari menjadi arbitrator, beliau tidak sependapat dengan Ali bin Abi Thalib, namun setelah Muawiah menjadi khalifah beliau ini menolak permintaan khalifah untuk ditunjuk sebagai pejabat.

5 Shahabat Lain (Edisi 7)

Abu Ubaidah bin Jarah (wafat 18 H/639 M)
Nama lengkapnya adalah Amir bin Abdullah. Sahabat asal Quraisy ini termasuk sepuluh sahabat yang diproyeksikan oleh Nabi masuk surga. Beliau ini dijuluki dengan pemegang amanat kaum Muslimin yang sempat mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dia termasuk komando dalam penaklukan Syam (Suriah, Libanon, Yordan dan Palestina sekarang). Ayahnya termasuk pasukan musyrikin yang berhasil ditumbangkan dan dibunuhnya. Beliau meninggal dunia akibat penyakit pes yang meraja lela.

5 Shahabat Lain (Edisi 6)

Abu Musa Asy’ari (wafat 44 H)
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Qais. Beliau sempat ikut hijrah ke Abessina, kemudian datang ke Madinah setelah perang Khaibar. Khalifah Usman bin Affan mengangkatnya sebagai penguasa di Koufah. Beliau ini termasuk arbitrator dalam peristiwa arbitrasi Shiffin.

5 Shahabat Lain (Edisi 5)

Abu Burdah Al-Anshari (wafat 41H)
Nama aslinya adalah Hani bin Niar bin Amru Al-Balwa, paman Barraa bin Azib. Beliau ikut dalam Perang Badar. Hadisnya banyak diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah dan Abdurrahman bin Jabir dalam kitab “memerangi orang-orang murtad”. Beliau meninggal dunia di awal Kekhalifahan Muawiah.

5 Shahabat Lain (Edisi 4)

Abdurrahman bin Samurah (wafat 50 H)
Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Samurah bin Habib bin Abdu Syams Al-Qurasyi, seorang sahabat yang dijuluki dengan Abu Said. Beliau masuk Islam ketika penaklukan Kota Mekah, dia sempat ikut dalam Perang Muktah, penaklukan Sijistan, Kabul, Sind serta Khurasan. Beliau meninggal dunia di Kota Basrah.

5 Shahabat Lain (Edisi 3)

Abdullah bin Zam’ah (wafat 35 H)
Nama lengkapnya ialah Abdullah bin Zam’ah bin Aswad Al-Qurasyi Al-Asadi, seorang sahabat yang banyak meriwayatkan hadis dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau hidup dan meninggal dunia di Kota Madinah.

5 Shahabat Lain (Edisi 2)

Abdullah bin Salam (wafat 43 H)
Sahabat yang sebelumnya penganut Yahudi ini memasuki Islam segera setelah kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam hijrah ke Madinah. Beliau mengikuti perang penaklukan Baitulmakdis bersama Umar bin Khattab dan akhirnya beliau meninggal di Madinah.

5 Shahabat Lain (Edisi 1)

Abdullah bin Abu Aufa (wafat 86 H)
Nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abu Aufa Al-Aslami, dijuluki dengan Abu Muawiah. Sahabat yang ikut dalam Perdamaian Hudaibiah dan peristiwa-peristiwa lainnya ini, berdomisili di Kota Madinah sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. wafat, setelah itu beliau pindah ke Kota Kufah. Dialah sahabat yang terakhir meninggal di sana.

Shahabat Zaid bin Tsabit (Wafat 45 H)

Nama lengkapnya adalah Zaid bin Tsabit bin Adh-Dhahak bin Zaid Ludzan bin Amru, dia masuk islam ketika umur 11 tahun ketika perang Badar terjadi.

Shahabat Zaid al-Khair

Diceritakan dalam buku-buku sastra. Imam Syaibani menceritakan dari seorang tua Bani ‘Amir, katanya : “Pada suatu ketika kami dapat musibah mengalami kemarau sehingga tanaman dan ternak kami binasa. Seorang laki-laki diantara kami pergi dengan keluarga ke Hirah lalu ditinggalkannya keluarganya disana. Katanya, ‘Tunggu aku di sini sampai aku kembali!’”

Sabtu, 11 April 2015

Shahabat Usamah bin Zaid

Tahun ketujuh sebelum hijrah. Ketika itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. sedang susah karena tindakan kaum Qurasy yang menyakiti beliau dan para sahabat. Kesulitan dan kesusahan berdakwah menyebabkan beliau senantiasa harus bersabar. Dalam suasana seperti itu, tiba-tiba seberkas cahaya memancar memberikan hiburan yang menggembirakan. Seorang pembawa berita mengabarkan kepada beliau, “Ummu Aiman melahirkan seorang bayi laki-laki.” Wajah Rasulullah berseri-seri karena gembira menyambut berita tersebut.

Shahabat 'Umair Bin Sa’ad

Umair Bin Sa’ad Al Anshary, telah merasa hidup yatim dan miskin sejak ia masih kecil. Bapaknya meninggal dunia tanpa meninggalkan harta warisan yang mencukupi. Tetapi untunglah ibunya segera kawin kembali dengan seorang laki-laki kaya dari suku Aus, Al Julas bin Suwaid. Maka ‘Umair ditanggung oleh Julas dan dikumpulkannya ke dalam keluarganya. Sejak itu ‘Umair menemukan jasa-jasa baik Julas, pemeliharaan yang bagus, keindahan belas-kasih, sehingga ‘Umair dapat melupakan bahwa ia telah yatim.

Shahabat Uqbah bin ‘Amir Al Juhani

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam tiba di pinggir kota Madinah sesudah lama menanggung luka. Penduduk Madinah berdesak-desakan di jalan-jalan dan di loteng-loteng rumah, menyambut kedatangan beliau, sambil mengucapkan tahlil dan takbir, menunjukkan kegembiraan mereka bertemu dengan Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar Shiddiq. Gadis-gadis remaja keluar membawa rebana, dengan pandangan mata penuh kerinduan sambil menyanyikan lagu merdu :

Shahabat Thufeil bin ‘Amr Ad-dausi

Ath-Thufail ibnul Amr ad-Dausi merupakan pemimpin kabilah Daus pada masa Jahiliah. la juga salah seorang yang terpandang di kalangan Arab dan salah seorang bangsawan yang berwibawa. Api dapurnya selalu mengepul dan jalan selalu terbuka untuk­nya. Ia senang memberi makan orang yang lapar, melindungi orang yang takut, dan memberi upah para pekerja. Di samping itu, ia juga seorang yang sopan, cerdas, dan pintar, penyair yang halus perasaannya, jelas, dan manis perkataannya. Seolah-olah kalimat-­kalimat yang keluar dari mulutnya seperti sihir.

Shahabat Sa’id bin Zaid

Zaid bin Amr bin Nufail berdiri di tengah-tengah orang banyak yang berdesak-desakan menyaksikan kaum Qurays berpesta merayakan salah satu hari besar mereka.

Shahabat Sa’id bin Amir al-Jumahi

Sa’id bin Amir adalah orang yang membeli akhirat dengan dunia, dan ia lebih mementingkan Allah dan Rasul-Nya atas selain-Nya. (Ahli sejarah).

Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash (Wafat 55 H)

Nama lengkapnya adalah Sa’ad bin Abi Waqqash bin Uhaib Az-Zuhri dengan julukan “Abu Ishaq”, Ia adalah salah seorang diantara sepuluh orang sahabat yang mendapat kabar gembira bakal masuk surga, dan orang yang pertama dalam melontarkan panah dalam perang Sabillillah, ia orang yang ke empat lebih dulu masuk Islam melalui tangan Abu Bakar ketika umurnya 17 tahun.

Shahabat Rabi’ah bin Ka’ab

Rabi’ah bin Ka’ab bercerita tentang riwayat hidupnya dalam Islam. Katanya, “Dalam usia muda jiwaku sudah cemerlang dengan cahaya iman. Hati kecilku sudah penuh berisi pengertian dan pemahaman tentang Islam. Pertama kali aku berjumpa dengan Rasulullah , aku langsung jatuh cinta kepada beliau dengan seluruh jiwa ragaku. Aku sangat tertarik kepadanya, sehingga aku berpaling kepada beliau seorang dari yang lain."

Shahabat Mu’adz bin Jabal (Wafat 18 H)

Muadz bin Jabal bin Amr bin Aus al-Khazraji, dengan nama julukan “Abu Abdurahman”, dilahirkan di Madinah. Ia memeluk Islam pada usia 18 tahun, Ia mempunyai keistimewaan sebagai seorang yang sangat pintar dan berdedikasi tinggi. Dari segi fisik, ia gagah dan perkasa. Allah juga mengaruniakan kepadanya kepandaian berbahasa serta tutur kata yang indah, Muadz termasuk di dalam rombongan yang berjumlah sekitar 72 orang Madinah yang datang berbai’at kepada Rasulullah.

Shahabat Muawwiyah bin Abi Sofyan (60 H)

Mu'awwiyah bin Abu Sofyan bin Harb bin Umaiah Al Qurasyi Al Umawi adalah pendiri Daulat Umaiah di Suriah. Beliau lahir di Mekah dan sempat memusuhi Islam dan akhirnya memeluk Islam ketika penaklukan kota Mekah (8 H). Beliau sempat belajar tulis baca dan matematika, sehingga Rasulullah mengangkatnya menjadi juru tulisnya. Beliau bertugas di Suriah di masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. Beliau menentanag Ali dan berkonfrontasi dengan Ali dalam perang Shiffin (37 H/657 M) yang berakhir dengan sebuah arbitrase. Beliau dinobatkan menjadi khalifah (40-60 H/661-680 M) di mana ibu kota pemerintahan dia pindahkan ke Damaskus. Beliau termasuk tokoh penakluk ternama dalam sejarah Islam, di mana penaklukannya sampai ke daerah di Lautan Atlantik.

Shahabat Ja’f’ar bin Abi Thalib (Wafat 8 H)

Ja'far bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim ini masuk Islam dari sejak dini dan sempat mengikuti hijrah ke Abessinia, malah sempat mempublikasikan Islam di daerah itu. Dalam perang Muktah beliau diserahi menjadi pemegang bendera Islam, setelah tangan kanannya terpotong dia memegang bendera dengan tangan kiri, namun tangan kirinya juga terpotong lagi, sehingga dia memegang bendera itu dengan dadanya. Berbagai cobaan ditahankannya dalam mengemban tugas ini, akhirnya beliau mati syahid di mana dalam tubuhnya terdapat sekitar 90 goretan dan tembakan.

Shahabat Jabir bin Abdillah (Wafat 74 H)

Jabir bin Abdullah meriwayatkan 1.540 hadist, Ayahnya bernama Abdullah bin Amr bin Hamran Al-Anshari as-Salami. Ia bersama ayahnya dan seorang pamannya mengikuti Bai’at al-‘Aqabah kedua di antara 70 sahabat anshar yang berikrar akan membantu menguatkan dan menyiarkan agama Islam, Jabir juga mendapat kesempatan ikut dalam peperangan yang dilakukan pleh Nabi, kecuali perang Badar dan Perang Uhud, karena dilarang oleh ayahku. Setelah Ayahku terbunuh, aku selalu ikut berperang bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.

Shahabat Hudzaifah bin Yamman (Wafat 36 H)

Sahabat tokoh penaklukan ini banyak memegang rahasia-rahasia Nabi. Khalifah Umar bin Khattab ra. mengangkatnya menjadi pemerinah di Madain. Pada tahun 642 M, dia berhasil mengalahkan pasukan Persia dalam perang Nahawand, kemudian dia mengikuti perang penaklukan Jazirah Arab dan akhirnya meninggal di kota Madain.

Shahabat Hakim bin Huzam (Wafat 54 H)

Nama lengkapnya adalah Hakim bin Huzam bin Asad bin Abdul Gazi, ponakan Khadijah istri Rasulullah . Sebelum dan setelah kenabian beliau ini adalah teman akrab Rasulullah , sewaktu kaum Quraisy memboikot Rasulullah, beliau tidak termasuk, karena menghormati Nabi. Beliau baru masuk Islam ketika penaklukan kota Mekah dan terkenal sebagai orang yang banyak jasa baik dan derma.

Shahabat Bilal bin Rabah Al Habasyi (Wafat 20 H)

Namanya adalah Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, memiliki kisah menarik tentang sebuah perjuangan mempertahankan aqidah. Sebuah kisah yang tidak akan pernah membosankan, walaupun terus diulang-ulang sepanjang zaman. Kekuatan alurnya akan membuat setiap orang tetap penasaran untuk mendengarnya.

Shahabat Anas bin Malik (Wafat 93 H)

Anas bin Malik urutan ke tiga dari sahabat yang banyak meriwayatkan hadist, Ia meriwayatkan sebanyak 2.286 hadits.

Shahabat Adi bin Hatim at-Tha’i (Wafat 68 H)

Nama lengkapnya adalah Adi bin Hatim bin Abdullah bin Saad bin Hasyraj At-Thai, dijuluki dengan Abu Wahab dan Abu Tarif. Sahabat yang masuk Islam pada tahun 9 H ini terkenal sebagai orator yang sangat pandai. Beliau adalah kepala suku Thai baik pada masa jahiliah maupun masa Islam. Dia mempunyai jasa besar dalam menumpas kaum murtad dan ikut serta dalam penaklukan Irak. Beliau berdomisili di Kota Kufah dan wafat di sana.

Shahabat Abu Thalhah Al-Anshary

Zaid bin Sahal an-Najjary alias Abu Thalhah mengetahui bahwa perempuan bernama Rumaisha binti Milhan an-Najjariyah, alias Ummu Sulaim, hidup menjanda sejak suaminya meninggal. Abu Thalhah sangat gembira mengetahui Ummu Sulaim merupakan perempuan baik-baik, cerdas, dan memiliki sifat-sifat perempuan yang sempurna.

Shahabat Abu Sufyan Bin Harits

Abu Sufyan adalah anak paman Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. yang paling dekat. Karena Al-Harits, ayah kandung Abu Sufyan, dengan Abdullah ayahanda Rasululah Shallallahu alaihi wassalam. adalah kakak beradik dari putra Abdul Muthallib. Di samping itu, Abu Sufyan adalah saudara susuan Rasululah. Kedua-duanya disusui oleh Halimatus Sa’diyah secara bersama-sama. Setelah itu keduanya menjadi kawan bermain yang saling mengasihi dan sahabat terdekat bagi Rasulullah sebelum kenabian. Abu Sufyan adalah salah seorang yang sangat mirip dengan Rasulullah. Maka, hubungan keluarga mana lagi yang lebih dekat dan kuat dari hubungan Muhammad bin Abdullah dengan Abu Sufyan?

Shahabat Abu Sa’id Al-Khudri (Wafat 74 H)

Abu Sa’id Al-Khudri adalah orang ke tujuh yang banyak meriwayatkan hadist dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Telah meriwayatkan 1.170 hadits. Orang orang pernah memintanya agar mengizinkan mereka menulis hadits hadits yang mereka dengar darinya. Ia menjawab, “Jangan sekali kali kalian menulisnya dan jangan kalian menjadikan sebagai bacaan, tetapi hapalkan sebagaimana aku menghapalnya”.

Shahabat Abul Ash bin Rabi al-Absyami al-Quraisyi

Abul Ash bin Rabi al-Absyami al-Quraisyi, seorang pemuda kaya, tampan-rupawan, mempesona setiap orang yang memandang kepadanya. Dia berkecimpung dalam kenikmatan, dengan status sosial yang tinggi sebagai bangsawan. Dia menjadi model bagi ahli-ahli penunggang kuda bangsa Arab dengan segala persoalannya, kesombongan, ciri-ciri kemanusiaan, kesetiaan, dan kebangsaaan warisan nenek moyang atau turunan.

Shahabat Abu Musa Asy’ari (Wafat 44 H)

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Qais. Beliau sempat ikut hijrah ke Abessina, kemudian datang ke Madinah setelah perang Khaibar. Khalifah Usman bin Affan mengangkatnya sebagai penguasa di Koufah.Beliau ini termasuk arbitrator dalam peristiwa arbitrasi Shiffin.

Shahabat Abu Hurairah (Wafat 57 H)

Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist Nabi Shallallahu alaihi wassalam , ia meriwayatkan hadist sebanyak 5.374 hadist.
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya perang Khibar, Rasulullah sendirilah yang memberi julukan “Abu Hurairah”, ketika beliau sedang melihatnya membawa seekor kucing kecil. Julukan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam itu semata karena kecintaan beliau kepadanya.

Shahabat Abu Dzar Al-Ghifari (Wafat 32 H)

Abu Dzaar al-Ghifari Nama aslinya adalah Jundab bin Junadah dinisbatkan kepada kakeknya Junadah yang berasal dari Ghifar, ia seorang Kinani. Abu Dzarr orang yang ahli ibadah sebelum diutusnya Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Ia adalah sahabat kelima yang lebih dulu masuk Islam, Ia baru bisa Hijrah setelah perang Khandaq.

Shahabat Abu Darda' (Wafat 32 H)

Nama lengkapnya adalah Uwaimir bin Zaid bin Qais, seorang sahabat perawi hadist dari Anshar, dari kabilah Khajraj, ia hapal al-Quran dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Dalam perang Uhud Rasulullah bersabda mengenai dirinya “ Prajurit berkuda paling baik adalah Uwaimir” Beliau ini dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Salman Al Farisi. Dia mengikuti semua peperangan yang terjadi setelah perang Uhud.

Shahabat Abdurrahman bin Auf (Wafat 32 H)

Abdurrahman bin Auf bin Harits bin Zuhrah, seorang sahabat asal Quraisy dari suku Zuhri adalah di antara orang yang masuk Islam dari sejak dini dan termasuk sepuluh orang yang diproyeksikan masuk surga oleh Rasulullah serta termasuk enam orang konsultan Nabi. Beliau mengikuti seluruh peperangan bersama Rasulullah termasuk perang Badar. Beliau meninggal di Madinah dan dimakamkan di Baqi`.

Shahabat Abdullah bin Zubair (Wafat 94 H)

Seorang pemimpin masa Khalifah Ali bin Abi Talib dan awal khilafah Bani Umayyah. Dia adalah bayi pertama yang lahir dikalangan Muhajirin di Madinah. Ayahnya bernama Zubair Awwam dan ibunya, Asma binti Abu Bakar as-Siddiq. Ia sepupu dan juga kemenakan Nabi Muhammad dari istrinya, Aisyah binti Abu Bakar.

Shahabat Abdullah bin Jahsy (Wafat 3 H)

Abdullah bin Riab bin Yakmur adalah seorang sahabat asal dari suku Bani Asad, saudara kandung Zainab binti Jahsy, ummul mukminin. Ipar Rasulullah Shalalahu ‘alaihi Wassalam ini meninggal dalam perang Uhud.

Shahabat Abdullah bin Ummi Maktum (Wafat 14 H)

Abdullah bin Umar bin Syuraikh, seorang sahabat asal Quraisy ini termasuk peserta hijrah ke Madinah rombongan pertama. Beliau sampai di Madinah sebelum kedatangan Rasulullah Shalalahu ‘alaihi Wassalam. Beliau meninggal dalamperang Qadisiah membawahi sebuah brigade.

Shahabat Abdullah bin Rawahah (Wafat 8 H)

Sahabat asal Ansar dari suku Khajraj ini termasuk orang yang memeluk agama Islam dari sejak dini yang merupakan salah seorang pimpinan dalam baiat Akabah. Berliau ini sempat mengikuti perang Badar dan peperangan-peperangan sesudah itu, akhirnya beliau meninggal dalam perang Muktah.

Shahabat Abdullah bin Amr bin Al-Ash (Wafat 63 H)

Dia adalah seorang dari Abadilah yang faqih, ia memeluk agama Islam sebelum ayahnya, kemudian hijrah sebelum penaklukan Mekkah. Abdullah seorang ahli ibadah yang zuhud, banyak berpuasa dan shalat, sambil menekuni hadits Rasulullah Shallahllahu ‘alaihi Wassalam. Jumlah hadits yang ia riwayatkan mencapai 700 hadits, Sesudah minta izin Nabi Shallahu ‘alaihi Wassalam untuk menulis, ia mencatat hadits yang didengarnya dari Nabi. Mengenai hal ini Abu Hurairah berkata “Tak ada seorangpun yang lebih hapal dariku mengenai hadits Rasulullah, kecuali Abdullah bin Amr bin al-Ash. Karena ia mencatat sedangkan aku tidak”.

Shahabat Abdullah bin Mas’ud (Wafat 32 H)

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil al-Hudzali. Nama julukannya “Abu Abdirahman”. Ia sahabat ke enam yang paling dahulu masuk islam. Ia hijrah ke Habasyah dua kali, dan mengikut semua peperangan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dalam perang Badar, Ia berhasil membunuh Abu Jahal.

Shahabat Abdullah bin Khuzafah As Sahmi (Wafat 28 H)

Sahabat yang memeluk Islam dari sejak dini sempat mengikuti emigrasi ke Abessinia kemudian hijrah ke Madinah. Beliau sempat mengikuti penaklukan daerah Syam (Suriah dan sekitarnya), tapi malang beliau tertawan oleh pasukan Romawi dalam penyerbuan di Kaisariah. Beliau meninggal di Mesir di masa pemerintahan Utsman bin Affan.

Shahabat Abdullah bin 'Umar (Wafat 72 H)

Periwayatan paling banyak berikutnya sesudah Abu Hurairah adalah Abdullah bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 hadits.

Shahabat Abdullah bin 'Abbas (Wafat 68 H)

Abdullah bin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia meriwayatkan 1.660 hadits.

Shahabat Ali bin Abi Thalib

Nama Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Abu Thalib adalah saudara kandung Abdullah bin Abdul Muththalib, ayah baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Jadi Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau dijuluki Abul Hasan dan Abu Turab.

Shahabat Utsman bin ‘Affan (Wafat 35 H)

Nama lengkapnya adalah ‘Utsman bin Affanbin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy, pada masa Jahiliyah ia dipanggil dengan Abu ‘Amr dan pada masa Islam nama julukannya (kunyah) adalah Abu ‘Abdillah. Dan juga ia digelari dengan sebutan “Dzunnuraini”, dikarenakan beliau menikahi dua puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Ibunya bernama Arwa’ bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin ‘Abdi Syams yang kemudian menganut Islam yang baik dan teguh.

Shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab (Wafat 23 H)

Nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah.


Shahabat Abu Bakar Ash-Shiddiiq (Wafat 13 H)

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi – radhiyallahu`anhu. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar adalah shahabat Rasulullah – shalallahu`alaihi was salam – yang telah menemani Rasulullah sejak awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal masuk Islam. Abu Bakar memiliki julukan “Ash-Shiddiq” dan “Atiq”.

Pendahulu

مقدمة
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذبالله من شرور انفسنا ومن سيئات اعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضله فلا هادي له واشهد ان لااله الاالله وحده لاشريك له واشهدان محمدا عبده ورسوله
Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji, memohon pertolongan, dan memanjatkan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan dari kejahatan perbuatan buruk kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahawa tiada ilah kecuali Allah yang berhak diibadahi dengan benar, dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam. [Ali-Imran:102]

يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا
Wahai sekalian manusia! Bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan yang menjadikan daripada (Adam) itu pasangannya (isterinya - Hawa), dan juga yang memperkembang biakkan dari keduanya - banyak keturunan - lelaki dan perempuan. Dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu selalu meminta dengan menyebut-yebut nama-Nya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum kerabat; kerana sesungguhnya Allah sentiasa menjaga dan mengawasi kamu. [An- Nisaa' :1]

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما
Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalan kamu, dan mengampuni bagimu dosa-dosa kamu dan (ingatlah) siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. [Al Ahzaab : 70-71]

أما بعد
فا ان صدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلي الله عليه وسلم وشر الامور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan, setiap yang diada-adakan adalah bida'ah dan setiap bid'ah itu sesat dan setiap yang sesat tempatnya di dalam api neraka.

[رواه الإمام مسلم في الصحيح (مع الشرح إن النووي.<١٥٣-١٥٧>٦) و الحكيم في المستدرك.<١٨٢-١٨٣>٢ وابن ماجه في السنن.<٥٨٥/١> و أبو داود في السنن.<٢٨٧/١> وغيرها]
[Diriwayatkan Imam Muslim di dalam Ash-Shahih (dengan syarah An-Nawawi.<153-157>6), Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak.<182-183>2 , Ibnu Majah di dalam As-Sunan.<1/585>, Abu Dawud di dalam As-Sunan.<1/287>, dan lainnya]

Shahabat Kalangan Perempuan

 ----------------------------------------------------------------

Asma binti Abu Bakar

 Asma Binti Yazid Al-Anshariah

 Asma` Binti ‘Umais

 Asy-Syifa’ binti al-Harits

 Barirah Maulah ‘Aisyah

 Hamnah bintu Jahsyi

 Hindun binti ‘Uthbah

 Khansa binti Amru

 Khaulah binti Tsa’labah

 Rubai binti Ma’udz

 Raihanah binti Zaid Bin Amru

 Shafiyah Binti Abdul Muththalib

 Sumayyah binti Khayyath

 Umamah Bintu Abil ‘Ash

 Ummu Athiyyah Al-Anshariyah

 Ummu Aiman

 Ummu Fadhl

 Ummu Hani’ bintu Abi Thalib Al-Hasyimiyyah

 Ummu Syuraik al-Qurasyiah

 Ummu Haram

 Ummu Hakim binti al-Harits

 Ummu Umarah

 Ummu Ma’bad

 Ummu Waraqah binti Naufal

 Ummu Ruman

 Ummu Sulaim binti Malhan

5 Shahabat perempuan Lain (Edisi 1) 

5 Shahabat perempuan Lain (Edisi 2) 

5 Shahabat perempuan Lain (Edisi 3) 

5 Shahabat perempuan Lain (Edisi 4) 

----------------------------------------------------------------

 

Shahabat Kalangan Lelaki

---------------------------------------------------------------- 

Abu Bakar Ash Shiddiq

 'Umar bin Khaththab

 Utsman bin Affan

 Ali bin Abi Thalib

Abdullah bin 'Umar

Abdullah bin 'Abbas

 Abdullah bin Amr bin Al-Ash

 Abdullah bin Khuzafah As Sahmi

 Abdullah bin Mas’ud

 Abdullah bin Rawahah

 Abdullah bin Ummi Maktum

 Abdullah bin Jahsy

 Abdullah bin Zubair

Abdurrahman bin Auf

 Abu Darda'

Abu Dzar Al-Ghifari  

 Abu Hurairah

 Abu Musa Asy’ari

 Abul Ash bin Rabi al-Absyami al-Quraisyi

 Abu Sa’id Al-Khudri

 Abu Sufyan Bin Harits

 Abu Thalhah Al-Anshary

 Adi bin Hatim at-Tha’i

 Anas bin Malik

 Bilal bin Rabah Al Habasyi

 Hakim bin Huzam

 Hudzaifah bin Yamman

Jabir bin Abdillah

Ja’f’ar bin Abi Thalib

Muawwiyah bin Abi Sofyan

 Mu’adz bin Jabal

Rabi’ah bin Ka’ab

Sa’ad bin Abi Waqqash

Sa’id bin Amir al-Jumahi

Sa’id bin Zaid

Thufeil bin ‘Amr Ad-dausi

'Umair Bin Sa’ad

Usamah bin Zaid

Uqbah bin ‘Amir Al Juhani

Zaid al-Khair

Zaid bin Tsabit 

5 Shahabat Lain (Edisi 1) 

5 Shahabat Lain (Edisi 2) 

5 Shahabat Lain (Edisi 3) 

5 Shahabat Lain (Edisi 4) 

5 Shahabat Lain (Edisi 5) 

5 Shahabat Lain (Edisi 6) 

5 Shahabat Lain (Edisi 7) 

5 Shahabat Lain (Edisi 8) 

5 Shahabat Lain (Edisi 9) 

5 Shahabat Lain (Edisi 10) 

5 Shahabat Lain (Edisi 11) 

5 Shahabat Lain (Edisi 12) 

5 Shahabat Lain (Edisi 13) 

5 Shahabat Lain (Edisi 14) 

5 Shahabat Lain (Edisi 15) 

5 Shahabat Lain (Edisi 16) 

5 Shahabat Lain (Edisi 17) 

5 Shahabat Lain (Edisi 18) 

5 Shahabat Lain (Edisi 19) 

5 Shahabat Lain (Edisi 20) 

5 Shahabat Lain (Edisi 21) 

5 Shahabat Lain (Edisi 22) 

5 Shahabat Lain (Edisi 23) 

5 Shahabat Lain (Edisi 24) 

5 Shahabat Lain (Edisi 25) 

5 Shahabat Lain (Edisi 26) 

5 Shahabat Lain (Edisi 26) 5 Shahabat Lain (Edisi 25) 5 Shahabat Lain (Edisi 24) 5 Shahabat Lain (Edisi 23) 5 Shahabat Lain (Edisi 22) 5 Shahabat Lain (Edisi 21) 5 Shahabat Lain (Edisi 20) 5 Shahabat Lain (Edisi 19) 5 Shahabat Lain (Edisi 18) 5 Shahabat Lain (Edisi 17) 5 Shahabat Lain (Edisi 16) 5 Shahabat Lain (Edisi 15) 5 Shahabat Lain (Edisi 14) 5 Shahabat Lain (Edisi 13) 5 Shahabat Lain (Edisi 12) 5 Shahabat Lain (Edisi 11) 5 Shahabat Lain (Edisi 10) 5 Shahabat Lain (Edisi 9) 5 Shahabat Lain (Edisi 8) 5 Shahabat Lain (Edisi 7) 5 Shahabat Lain (Edisi 6) 5 Shahabat Lain (Edisi 5) 5 Shahabat Lain (Edisi 4) 5 Shahabat Lain (Edisi 3) 5 Shahabat Lain (Edisi 2) 5 Shahabat Lain (Edisi 1)

Copy and WIN : http://ow.ly/KNIC
5 Shahabat Lain (Edisi 26) 5 Shahabat Lain (Edisi 25) 5 Shahabat Lain (Edisi 24) 5 Shahabat Lain (Edisi 23) 5 Shahabat Lain (Edisi 22) 5 Shahabat Lain (Edisi 21) 5 Shahabat Lain (Edisi 20) 5 Shahabat Lain (Edisi 19) 5 Shahabat Lain (Edisi 18) 5 Shahabat Lain (Edisi 17) 5 Shahabat Lain (Edisi 16) 5 Shahabat Lain (Edisi 15) 5 Shahabat Lain (Edisi 14) 5 Shahabat Lain (Edisi 13) 5 Shahabat Lain (Edisi 12) 5 Shahabat Lain (Edisi 11) 5 Shahabat Lain (Edisi 10) 5 Shahabat Lain (Edisi 9) 5 Shahabat Lain (Edisi 8) 5 Shahabat Lain (Edisi 7) 5 Shahabat Lain (Edisi 6) 5 Shahabat Lain (Edisi 5) 5 Shahabat Lain (Edisi 4) 5 Shahabat Lain (Edisi 3) 5 Shahabat Lain (Edisi 2) 5 Shahabat Lain (Edisi 1)

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

 ----------------------------------------------------------------