Dia bernama Fakhitah, seorang wanita dari kalangan bangsawan
Quraisy. Putri paman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Thalib Abdu
Manaf bin Abdil Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay. Ibunya bernama
Fathimah bintu Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf. Dia saudari sekandung ‘Ali, ‘Aqil
dan Ja’far, putra-putra Abu Thalib.
Pada hari pembukaan negeri Makkah itu, ada dua kerabat suami
Ummu Hani` dari Bani Makhzum, Al-Harits bin Hisyam dan Zuhair bin Abi Umayyah
bin Al-Mughirah, datang kepada Ummu Hani` untuk meminta perlindungan. Waktu itu
datang pula ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu menemui Ummu Hani` sambil
mengatakan, “Demi Allah, aku akan membunuh dua orang tadi!” Ummu Hani` pun
menutup pintu rumahnya dan bergegas menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Saat itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tengah mandi,
ditutup oleh putri beliau, Fathimah radhiallahu ‘anha dengan kain. Ummu Hani`
pun mengucapkan salam, hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya,
“Siapa itu?” “Saya Ummu Hani`, putri Abu Thalib,” jawab Ummu Hani`. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyambutnya, “Marhaban, wahai Ummu
Hani`!”
Setelah Ummu Hani` berpisah dari suaminya karena keimanan,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang untuk meminang Ummu Hani`. Namun
dengan halus Ummu Hani` menolak, “Sesungguhnya aku ini seorang ibu dari
anak-anak yang membutuhkan perhatian yang menyita banyak waktu. Sementara aku
mengetahui betapa besar hak suami. Aku khawatir tidak akan mampu untuk
menunaikan hak-hak suami.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengurungkan niatnya. Beliau mengatakan, “Sebaik-baik wanita penunggang unta
adalah wanita Quraisy, sangat penyayang terhadap anak-anaknya.”
Ummu Hani` radhiallahu ‘anha meriwayatkan hadits-hadits dari
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang hingga saat ini termaktub dalam
Al-Kutubus Sittah. Dia pun menyebarkan ilmu yang telah dia dulang hingga saat
akhir kehidupannya, jauh setelah masa khilafah saudaranya, ‘Ali bin Abi Thalib
radhiallahu ‘anhu, pada tahun ke-50 H. Ummu Hani` Al-Hasyimiyyah, semoga Allah
Subhanahu wa Ta’ala meridhainya…. Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab.
- Kitab Nisaa’ Haular Rasuul, karya Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Musthafa Abu an-Nashr asy-Syalabi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar