Minggu, 12 April 2015

5 Shahabat perempuan Lain (Edisi 3)

Rabayi` binti Mi`waz bin Harits Al-Anshariah (wafat 45 H)
Sahabat wanita yang terkemuka ini sempat membaiat Rasulullah  pada waktu Baiat Ridwan dan turut dalam berbagai pertempuran bersama Rasulullah . Dia bertugas mensuplai minuman kepada para pejuang dan merawat serta mengobati mereka serta mentransportasikan pahlawan yang gugur dan yang luka-luka ke Madinah.



Rufaidah Al-Anshariah (wafat 35 H)
Sahabat wanita juru rawat tentara yang luka-luka ini telah mengabdikan dirinya untuk melayani para pejuang Islam dan dianggap sebagai juru rawat pertama dalam sejarah Islam. Dialah yang membalut luka Saad bin Abu Waqash ketika dibawa ke kemahnya sewaktu Perang Khandaq.


Rumaisha binti Milhan (wafat 30 H)
Sahabat wanita terpandang, ibu Anas bin Malik ini, ikut dalam beberapa kali pertempuran. Pada waktu Perang Uhud, dia bertugas sebagai pensuplai minuman para pejuang dan mengobati yang cedera.

Pada waktu Perang Hunain dia bersama Aisyah bertugas mengambil air dan membawanya dengan kantong-kantong kulit untuk diberikan kepada kaum muslimin di saat perang sedang berkecamuk, setelah itu mereka kembali lagi mengambil air dan membawanya ke barisan kaum muslimin.


Subaiah binti Harits
Subaiah binti Harits Al-Aslamiah ini, adalah seorang sahabat wanita yang pernah kawin dengan Saad bin Khaulah dari suku Bani Amir yang berasal dari Bani Luai. Saad, suaminya, sempat ikut dalam Perang Badar dan wafat ketika melaksanakan haji wada. Umar bin Abdullah bin Arqam meriwayatkan hadis yang berkenaan dengan talak dari sahabat wanita ini.


Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah (wafat 20 H)
Sahabat wanita yang terkemuka ini, pada zaman Jahiliah sudah pandai tulis-baca dan setelah Islam dia mengajari Hafsah (istri Rasulullah.) tulis-baca. Rasulullah memberikan kepadanya sebuah rumah di Madinah. Umar bin Khattab selalu mengutamakan pendapatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar